Tampaknya hanya sebagai sesuatu yang sepele, mengapa kaki seorang penderita diabetes harus dibahas? Ternyata dibalik keadaan itu tergambar betapa diabetes bisa membuat komplikasi yang serius pada seseorang. Simaklah dua cerita dibawah ini. Dan berikutnya kami ulas penjelasannya, cara menghindarinya dan apa yang sebaiknya dilakukan
Mengapa kakiku sering kesemutan ?
Kasus pertama adalah sebuah keluhan dari seorang pimpinan sebuah bank di kota bandung. “Sudah sejak beberapa bulan ini kakiku terasa kebas kebas. Sepertinya mati rasa. Terkadang berubah jadi terasa kesemutan. Sehingga, sangat mengganggu pekerjaanku sehari hari. Saya memang sejak dua tahun terakhir menderita diabetes dan sejak setahun saya kontrol ke dokter secara teratur. Semula saya berobat secara tradisional, dengan mencoba berbagai macam cara alternative, dengan daun-daun atau berbagai cara cara lain. Tapi, setelah beberapa bulan saya cek lagi, ternyata gula darah saya masih juga tinggi. Malah, sampai mencapai 320mg. Akhirnya saya datang ke dokter Penyakit Dalam.
Sejak saat itu saya berobat teratur pada dokter tersebut. Selain diit makanan yang teratur, dokter selalu menganjurkan saya berolah raga. Tapi, yah karena kesibukan pekerjaan, advis olah raga ini saya abaikan. Saya sekarang agak frustasi memikirkan kaki saya yang terus kesemutan. Obat2an memang sudah diberikan oleh dokter saya, namun obat2 tersebut hanya mengurangi sementara kesemutan kakiku ini, gula darahkupun akhir-akhir ini juga sudah terkontrol dengan baik, jadi sebenarnya apa ya yang terjadi pada kakiku ini ??
Pada kasus diatas, penderita diabetes tersebut sebenarnya sudah berobat dengan teratur, gula darahnya pun sudah terkendali dengan baik, namun komplikasi pada kakinya ternyata masih sulit sembuh.
Terhindar dari amputasi kaki…
Kasus kedua, adalah sebuah kasus dimana terjadi pada pasien diabetes yang tidak terkontrol dengan baik.
Ustad Yusuf Anwar adalah seorang mubaligh sekaligus guru mengaji didaerah bandung timur. Ceramahnya banyak menyentuh kehidupan sehari-hari, sehingga sangat digemari para pendengarnya di masjlis taklim, beliau sering dipanggil kemana-mana. Selain ceramah kemana-mana, santrinya pun banyak, hingga ratusan. Sehingga mobilitasnya sangat tinggi. Sangking sibuknya beliau tidak banyak memikirkan kesehatannya. Beberapa bulan ini ternyata beliau oleh dokter di sebutkan menderita kencing manis, yang ternyata penyakitnya ini menurun dari ibu kandungnya. Meski sudah tahu bahwa dia menderita kencing manis, karena kesibukannya dia kurang memperhatikan penyakitnya, sering tidak kontrol, minum obatpun dia sering lupa. Belum lagi masalah makanannya juga kurang terkontrol. Pada suatu hari, ketika hendak mengimami sholat subuh di masjidnya, karena masih gelap dan agak terburu-buru kakinya terantuk batu yang cukup besar. Ibu jarinya berdarah. Sepulang dari masjid di rawat luka itu oleh istrinya. Tapi dia tidak menyadari bahwa kencing manisnya sudah agak lama tidak terkontrol dengan baik. Maka dalam waktu satu minggu luka itu makin membesar, bengkak dan merah menjalar sampai seluruh telapak kakinya, dan dua hari kemudian keluar nanahnya, yang mengeluarkan bau sampai busuk sekali.
Meskipun sudah dibawa ke dokter praktek setempat luka tidak pernah membaik. Pada hari kesepuluh, luka awal diibu jarinya berubah menjadi menghitam. Akhirnya dengan bujuk rayu sang istri, sang ustad mau dibawa ke rumah sakit yang besar. Betapa kagetnya ustad yusuf dan istri bahwa luka ini tidak akan membaik, karena kadar gula darahnya mencapai 560mg/dl (kondisi normal hanya 126mg/dl) dan kondisi sang ustad makin lemah dan terkadang mulai tidak sadar. Lebih kaget lagi ketika dokter mengatakan kaki sang ustad terancam amputasi, sebab ada jaringan yang nyaris mati kata sang dokter. Dengan pengobatan yang tekun dan perjuangan dokter untuk menyelamatkan nyawa dan sekaligus kaki sang ustad, akhirnya ustad bisa pulih sehat lagi dan terhindar amputasi. Mula-mula sang ustad dirawat dirumah sakit, setelah beberapa hari, sang ustad boleh pulang dan dilanjutkan dengan perawatan home care dirumah. Setelah sembuh sang ustad bisa kembali mengajar dan ceramah dengan selalu ingat kontrol gula darah dan merawat kakinya dengan baik.
Dari kedua kasus diatas, kita menyadari bahwa diabetes mellitus yang tidak terkontrol dengan baik, mengundang komplikasi yang berbahaya. Bagaimana penjelasannya, berkaitan dengan masalah kaki pada penderita diabetes. Dibawah ini perlu disimak penjelasannya.
KAKI DIABETES
Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan terjadinya komplikasi atau penyulit yang bersifat mendadak atau menahun, seperti penyakit stroke, jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, kebutaan, ginjal dan syaraf. Jika penyakit diabetes segera dikendalikan dan kadar gula darah dapat selalu dikontrol dengan baik, diharapkan semua komplikasi atau penyulit itu bisa dicegah, paling sedikit dihambat. Untuk pengendalian dibetes tersebut diperlukan keikhlasan, ketekunan dan kemauan yang kuat dari para diabetisi untuk memahami penyakitnya dan mengendalikannya dengan baik dan benar.
Pada keadaan normal glukosa darah atau glukosa diatur sedemikian rupa oleh zat yang namanya insulin. Insulin ini yang diproduksi oleh sel-sel beta yang ada di organ yang disebut Pankreas, yang ada di tubuh kita. Karena kerja insulin ini lah kadar glukosa dalam darah kita selalu dalam batas aman, baik pada kondisi puasa maupun setelah makan. Ketika seseorang di diagnosa sebagai penderita diabetes mellitus, sesungguhnya pada saat itu 50 % dari sel-sel beta pancreas telah menurun fungsinya, sehingga insulin yang dihasilkanpun menurun kwalitas kerjanya, dan kadar gula darah menjadi tinggi . Jika kadar gulanya tetap tinggi, apalagi dalam jangka lama, akan timbul kerusakan pada pembuluh darah diseluruh tubuh, baik pembuluh darah besar (makroangiopati) maupun pembuluh darah kecil (mikroangiopati). Selain itu juga bisa terjadi kerusakan di pembuluh syaraf.
Kalau sudah timbul kerusakan-kerusakan tersebut seringkali kondisinya bisa menetap. Sehingga kalau sudah terjadi penyulit, usaha untuk menyembuhkan keadaan tersebut kearah normal sangat sulit.oleh karena itu usaha pencegahan dini untuk penyulit tersebut sangat diperlukan, dan diharapkan bisa menghindarkan dari berbagai hal yang tidak menguntungkan seperti contoh-contyoh komplikasi yang disebutkan diatas.
Apa yang terjadi pada Kaki Diabetes?
Kaki diabetes adalah kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes mellitus yang tidak terkendali. Kelainan kaki diabetes mellitus dapat disebabkan adanya gangguan pembuluh darah, gangguan persyarafan dan adanya infeksi. Kaki diabetes yang tidak dirawat dengan baik akan mudah mengalami luka, dan cepat berkembang menjadi ulkus gangren (luka jaringan mati), dan bila tidak segera ditanggulangi bisa berakhir dengan amputasi.
Gangguan Pembuluh Darah
Keadaan hiperglikemi (kadar gula darah terlalu tinggi) yang terus menerus akan mempunyai dampak pada kemampuan pembuluh darah tidak berkontraksi dan relaksasi berkurang. Hal ini mengakibatkan sirkulasi darah tubuh menurun, terutama pada kaki dengan gejala antara lain:
– Sakit pada tungkai bila berdiri, berjalan dan melakukan kegiatan fisik
– Jika diraba kaki terasa dingin, tidak hangat
– Rasa nyeri kaki pada waktu istirahat malam hari
– Sakit pada telapak kaki setelah berjalan
– Jika terjadi luka sulit sembuh
– Pemeriksaan tekanan nadi kaki menjadi kecil atau hilang
– Perubahan warna kulit, kaki tampak pucat atau kebiru2an
Gangguan Persyarafan (Neuropati)
Neuropati akan menghambat signal, rangsangan atau terputusnya komunikasi dalam tubuh. Syaraf pada kaki sangat penting dalam menyampaikan pesan ke otak, sehingga menyadarkan kita akan adanya bahaya pada kaki, misalnya kena paku atau benda-benda panas. Kaki dibetes dengan neuropati akan mengalami gangguan sensorik, motorik dan otonomik. Neuropati sensorik ditandai dengan perasaan baal atau kebal, kurang rasa teutama ujung kaki terhadap rasa panas, dingin dan sakit, kadang disertai pegal dan nyeri dikaki. Neuropati motorik ditandai dengan kelemahan system otot, otot mengecil, mudah lelah, kram otot, deformitas kaki, sulit mengatur keseimbangan tubuh. Gangguan syaraf otonomik kulit kaki akan terlihat kering, pecah dan tidak ada keringat.
Luka melepuh pada kaki akibat pemakaian sepatu yang sempit atau baru pada orang yang tidak diabetes adalah hal yang biasa, tetapi bagi bagi orang yang diabetes luka tersebut akan menjadi masalah besar. Terdapat tiga alas an mengapa orang dengan diabetes lebih tinggi risikonya mengalami masalah kaki, yaitu: sirkulasi darah kaki dari tungkai yang menurun, berkurangnya perasaan pada kedua kaki, dan berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Apakah yang harus dilakukan?
- Periksa kaki setiap hari, apakah ada kulit retak, melepuh, luka atau perdarahan. Gunakan cermin untuk melihat bagian bawah kaki.
- Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi, bila perlu gosok dengan sikat lunak. Keringkan dengan handuk bersih, lembut, terutama daerah sela-sela jari kaki.
- Berikan pelembab/lotion (hand body lotion) pada kaki yang kering, tapi tidak pada sela-sela jari kaki. Pelembab gunanya agar kulit kaki tidak retak.
- Gunting kuku kaki lurus, mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu pendek atau terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir kuku agar tidak terlalu tajam. Hindarkan terjadi luka pada jaringan sekitar kuku.
- Memakai alas kaki sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar tidak terjadi luka, juga didalam rumah.
- Gunakan sepatu atau sandal yang baik yang sesuai dengan ukuran dan enak untuk dipakai, pakailah kaus/stocking yang pas dan bersih terbuat datri bahan yang mengandung katun. Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda tajam seperti jarum dan duri
- Bila ada luka kecil, segera obati luka dan tutup dengan pembalut bersih. Periksa apakah ada tanda-tanda radang, dan segera bawa ke dokter.
- Periksakan kaki kedokter secara rutin.
- Senam Kaki Diabetes. Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis dan otot paha, serta mengatasi keterbatasan sendi.
- Jangan merendam kaki
- Jangan menggunakan botol panas atau peralatan listrik untuk memanaskan kaki.
- Jangan menggunakan batu/silet untuk mengurangi kapalan, jangan menggunakan obat-obatan tanpa anjuran dokter untuk menghilangkan mata ikan
- Jangan merokok
- Jangan pakai sepatu atau kaus kaki sempit
- Jangan bersilang terlalu lama
- Jangan membiarkan luka kecil di kai, sekecil apapun luka tersebut.